Sabtu, 02 Agustus 2014

Arti sebagai orang tua

sebelumnya saya hanya ingin share tentang apa yang saya alami, mungkin sudah cukup lama saya tidak membuka blog ini sama dan rasanya ada rasa kangen ingin menulis lagi. Berawal dari tivi movie yang saya tonton didalamnya menceritakan sebuah keluarga berkecukupan yang memiliki seorang anak perempuan yang bernama Jasmine. Namun ketidakharmonisan kedua orangtuanya Jasmine tumbuh menjadi anak remaja yang pemberontak. ketika kedua orangtuanya memutuskan akan berpisah tentu Jasmine sebagai seorang anak berharap ini semua tidak terjadi tetapi keputusan ini diambil oleh ibunya untuk kebaikan psikologis Jasmine dan mengajak Jasmine untuk tinggal bersama sementara dirumah neneknya. karena sikap Jasmine yang keras dia pun bersikeras untuk pulang kembali kerumah ayahnya. Dan ibunya menyuruh supir untuk mengantarkan pulang. Namun dalam perjalanan pulang Jasmine memutuskan untuk pergi ke rumah alya sahabatnya.
Dan Jasmine meminta paksa supirnya untuk pulang dan membiarkan Jasmine membawa mobilnya sendiri. akhirnya supir tersebut tidak bisa berbuat banyak selain menyanggupi keinginan majikannya. Sesampainya dirumah Alya dia pun langsung mengajak untuk menemaninya hangout setelah meminta izin pada ayah dan ibunya Alya mereka berdua pun bersiap untuk pergi, namun ibu Alya meminta tolong Jasmine untuk mengantarkan foto kerumah temannya. Singkat cerita mereka berdua pun bergegas pergi selama perjalanan Jasmine menceritakan masalah kelurganya pada Alya dan menyebabkan dirinya tidak konsentrasi memperhatikan jalan didepannya yang terdapat lubang akhirnya tanpa pikir panjang Jasmine membanting setir ke arah kanan yang bersamaan muncul seorang ibu dan anak yang hendak menyebrang melihat kejadian itu kecelakaan pun tak dapat dihindarkan. Akhirnya ibu dan anak tersebut tertabrak dan keduanya membentur aspal, namun yang menyedihkan baik Jasmine dan Alya yang shock tidak turun dari mobil untuk menolong kedunya, lalu mereka berdua pun kabur. Sampai kabar ini diterima oleh ibu dan ayahnya Jasmine, dan mereka berdua meminta Alya untuk mengantarkan mereka ketempat kejadian dan mengetahui bahwa korban sudah dibawa ke rumah sakit. Sungguh sangat disesalkan ketika sampai dirumah sakit ternyata anak yang menjadi korban tabrak lari itu tidak selamat. mereka hanya bisa terdiam melihat kesedihan sang ibu korban yang amat sangat terpukul dengan kejadian itu. setelah kejadian itu Jasmine selalu dihantui ketakutan ia tidak ingin masuk bui. Dia pun berusaha membujuk ayah dan ibunya untuk berusaha melindunginya dari hukum. Namun sepintar apapun kita berbohong suatu saat akan terbongkar. sebagai seorang ibu sealau ingin yang berbaik untuk anaknya namun sebagai ibu yang baik harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anaknya dan bukan membiarkan anaknya lari dari tanggungjawab. Sudah pasti sangat menyesakkan dada ketika mengetahui anak yang menjadi korban tabrak lari tersebut merupakan anak semata wayang dan ibu sang korban tidak akan pernah bisa memiliki anak lagi dikarenakan kedua rahimnya sudah diangkat. Dan sebagai seorang ibu mengetahui itu sungguh menjadi pergolakkan batin yang amat sangat sulit disisi lain dia ingin membela anaknya namun disisi lain pihak korban pun harus dipikirkan. Akhirnya ibu Widya pun memberanikan diri datang ke rumah korban dan meminta maaf atas kesalahan anaknya yang menyebabkan kematian anak mereka. namun keputusan hukum tak dapat dipungkiri karena ibu korban akan ikhlas setelah pelakunya dipenjara. Semua berusaha untuk bicara hal ini pada Jasmine, namun memang tabiatnya dia selalu berusaha untuk lari dari masalah. Setelah Alya berusaha membujuk akhirnya Jasmine pun mengerti bahwa lari dari masalah bukanlah jalan keluar yang terbaik, malah rasa ketakutan itu akan terus mengejar kemanapun kamu pergi. Akhir cerita Jasmine pun dengan kekuatan yang tersisa dan ditemani kedua orangtuanya dan sahabatnya dia pun bersedia untuk menyerahkan diri ke polisi. 

Dari kisah diatas menjelaskan bahwa menjadi orangtua tidaklah cukup hanya dengan membesarkannya dan memenuhi kebutuhannya dengan materi yang melimpah, melainkan contoh teladan serta penanaman akhlak, moral, empati dan rasa tanggungjawab adalah modal yang paling penting bagi seorang anak dalam tumbuh kembangnya yang kelak menjadi modal mereka berkehidupan di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar