Jumat, 11 Mei 2012

PENGELOLAAN LAHAN KERING


Pengelolaan lahan kering dalam hal ini timbulnya lahan kering bisa disebabkan oleh human erorr dan faktor lingkungan itu sendiri. Mengapa demikian karena banyak kasus alih fungsi lahan padahal seperti kita ketahui banyak pembangunan gedung kantor, perumahan dan departement store banyak di daerah Banten sendiri yang sebenarnya masih banyak lahan yang masih potensial tapi terabaikan. Jika kita melirik lahan kering bisa karena faktor lingkungan yang saat ini memang semakin sulit diprediksi, mungkin hal ini pengaruh dari pemanasan global yang menyebabkan cuaca sulit diprediksi. Tidak seperti dulu orang awam dapat memprediksikan kapan memasuki musim penghujan dan memasuki musim kemarau. Ada beberapa pembangunan konservasi lahan kering yang memiliki manfaat tertentu bagi pengembangan lahan kering :
1.      Untuk meminimalisir terjadinya erosi
2.      Untuk memperbaiki kualitas tanah
3.      Dapat meningkatkan produktivitas tanaman, diharapakan dengan dilakukannya konservasi pada lahan kering ini bisa menghasilkan produksi yang maksimal.
Dalam pengelolaan lahan kering ada beberapa tindakan dalam konservasi lahan kering antara lain:
1.      Metode biologis/metode vegetatif dalam metode ini bisa digunakan di daerah dataran tinggi dan dataran rendah, bisa menggunakan mulsa dan pergiliran tanaman. Contohnya menanam tanaman sawit dibawah permukaan tanah ditutupi oleh rumput, tapi rumput ini dapat dimanfaatkan untuk konsumsi ternak, sehingga tidak hanya menjaga suhu tanah tetapi bisa untuk pakan ternak.
2.      Metode sipil/metode mekanik metode ini juga dapat digunakan di daerah dataran tinggi dan dataran tinggi
3.      Metode kimia dalam metode ini tentunya menggunakan bahan-bahan kimia sebagai tindakan dalam konservasi lahan kering.
Upaya penanganan kemasaman tanah pada lahan kering dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1.      Pengapuran
2.      Sistem pengairan baik makro maupun mikro
3.      Penambahan bahan organik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar