Kamis, 14 Agustus 2014

my life

saya harus banyak2 bersyukur pada Allah karena dikaruniai keluarga yang lengkap dan sayang pada saya ini adalah harta yang harus saya jaga, betapa beruntungnya saya masih mempunyai ibu yang sangat sayang pada saya walaupun mungkin cara beliau menunjukkan rasa sayangnya tak seperti ibu yang lain lembut, penuh perhatian dan kasih sayang. namun dia tetap seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan saya  hingga saya bisa seperti saat ini. saya yakin didalam marahnya sebernarnya terselip rasa sayang yang amat sangat pada saya. namun saya sebagai anak salah mengartikanya seolah-olah ibu saya tidak sayang pada saya. Ya Robb maafkan atas segala sikap acuhku pada ibuku. saya sadar ibu saya sekarang jadi lebih sensitif semenjak sakit, jadi mudah marah, mudah tersinggung, terkadang apapun yang saya perbuat selalu salah dimatanya. namun saya pun hanya seorang manusia biasa yang terkadang adakalnya suasana hati tak selalu baik, dan ketika suasana hati ini sedang kurang baik melihat sikap ibu hamba seperti itu malah terpancing emosi ini menjadi marah dan acuh pada ibu saya. padahal orang diluar sana sangat mendambakan bisa merawat ibu mereka, tetapi hamba malah sebaliknya malah menyia-nyiakan ibu saya hanya karena sikapnya yang kurang berkenan bagi saya. Ya Allah..maafkan sikapku ini..berikan hamba kesabaran dalam menghadapi semua ini.

what do you feel??

Assalamu'alaikum.., maaf mungkin blog ini menjadi media curahan hati saya, namun jujur saya juga bingung harus mengungkapkan ini kepada siapa lagi terlepas saya curhat pada Tuhan, namun tentu saya juga butuh teman yang dapat mengerti apa yang sedang saya rasakan saat ini, sungguh ini menjadi masalah yang cukup berat untuk saya pikul sendirian, saya terkadang dihantui perasaan bersalah karena mengambil keputusan ini, namun saya juga takut untuk menghadapinya. ingin saya lari dari masalah namun mereka kembali lagi melalui mimpi dan terus menghantui saya. jika kamu ingin tahu keputusan apa yang telah saya ambil, Ya.aa saya mengambil keputusan dengan menunda menyelesaikan tugas akhir kuliah saya demi merawat ibu saya. awalnya saya juga menyusun tugas akhir saya namun selalu terbengkalai karena pikiran saya terbagi dua antara kuliah dan merawat ibu saya yang sakit komplikasi dan diabetes. akhirnya rencana saya untuk lulus tahun ini rasanya engga mungkin karena saya harus melalui penelitian yang membutuhkan waktu yang cukup lama, whatever lah yahh.., sekarang saya masih fokus merawat ibu saya. tapi saya juga tidak bisa pungkiri saya kangen dengan teman2 dikampus dan ingin menemui dosen lagi cuma saya seperti tidak punya nyali untuk itu. sekarang saya sedang mencoba merangkak kembali memulai semuanya dari nol, saya menyusun proposal nanti  jika saya rasa sudah cukup untuk menemui dosen baru saya akan mempersiapkan mental saya. selama ini dalam mimpi yang selalu hadir selalu menuntut saya untuk segera menyelesaikan semuanya buku2 itu seperti hantu yang terus mengejar saya dan semua dosen menuntut saya untuk menyelesaikannya. siapa yang tidak ingin cepat lulus saya juga ingin namun saya juga melihat kondisi ibu bukan membaik namun kami berdua terkadang sering bertengkar karena masalah pola makan ibu yang sudah mengikuti prosedur pengobatan holistik. sehingga membuat saya berpikir negatif mengenai ibu saya sepertinya ibu saya tidak ingin sembuh hingga saat ini pun ibu saya belum masuk sekolah kembali karena terkena diare yang sebabnya saya dan ibu saya ketahui karna ibu tidak mau makan hanya ingin minum larutan madu saja. sebenarnya dokter sudah memberitahu untuk minum kunyit namun begitulah ibuku dengan berbagai alasan tidak ingin minum larutan kunyit tersebut. maka saya pun harus ekstra merawat ibu saya melihat kondisinya sekarang semakin memburuk karena diarenya belum kunjung sembuh, Ya Allah..Ya Robb apa yang harus saya lakukan??? pikiran saya terbagi lagi disisi lain saya ingin menyelesaikan tugas akhir kuliah saya namun disisi lain saya harus memcurahkan perhatian saya kepada ibu saya. tak jarang saya juga sering mempertanyakan keputusan yang sudah saya buat jauh2 hari, ada rasa penyesalan yang amat sangat terkedang tidak jarang saya tunjukkan dengan rasa marah, kesal, berontak kepada ibu saya, jika saya sedang sendiri barang2 yang ada didekat saya ingin saya banting, lempar asalkan perasaaan kesal ini bisa berkurang, namun terkadang semua itu tidak bisa membuat saya bisa puas dan tenang malah semakin bergejolak, dan akhirnya saya hanya bisa tertunduk menangis menyesali semuanya. sebenarnya saya ingin membuat ayah dan ibu juga kedua kaka saya bangga terhadap saya, namun saya juga manusia biasa yang terkadang ada kalanya berada pada posisi DOWN..saya juga tidak ingn mengecewakan semunya namun saya juga bingung dengan semua ini, Ya Allah apa yang HARUS saya LAKUKAN??

Sabtu, 02 Agustus 2014

postingan

insya Allah besok kalo ngga ada halangan aku mau menulis kisahku selama menunggu ibuku di RS. HOLISTIK PURWAKARTA ya guys.. ^_^

new post

akhirnya setelah sekian lama blog ini vacuum aku bisa kembali menulis pengalamanku disini, semoga bisa membawa berkah untuk semuanya Amin ya Robbal alamin...

Arti sebagai orang tua

sebelumnya saya hanya ingin share tentang apa yang saya alami, mungkin sudah cukup lama saya tidak membuka blog ini sama dan rasanya ada rasa kangen ingin menulis lagi. Berawal dari tivi movie yang saya tonton didalamnya menceritakan sebuah keluarga berkecukupan yang memiliki seorang anak perempuan yang bernama Jasmine. Namun ketidakharmonisan kedua orangtuanya Jasmine tumbuh menjadi anak remaja yang pemberontak. ketika kedua orangtuanya memutuskan akan berpisah tentu Jasmine sebagai seorang anak berharap ini semua tidak terjadi tetapi keputusan ini diambil oleh ibunya untuk kebaikan psikologis Jasmine dan mengajak Jasmine untuk tinggal bersama sementara dirumah neneknya. karena sikap Jasmine yang keras dia pun bersikeras untuk pulang kembali kerumah ayahnya. Dan ibunya menyuruh supir untuk mengantarkan pulang. Namun dalam perjalanan pulang Jasmine memutuskan untuk pergi ke rumah alya sahabatnya.
Dan Jasmine meminta paksa supirnya untuk pulang dan membiarkan Jasmine membawa mobilnya sendiri. akhirnya supir tersebut tidak bisa berbuat banyak selain menyanggupi keinginan majikannya. Sesampainya dirumah Alya dia pun langsung mengajak untuk menemaninya hangout setelah meminta izin pada ayah dan ibunya Alya mereka berdua pun bersiap untuk pergi, namun ibu Alya meminta tolong Jasmine untuk mengantarkan foto kerumah temannya. Singkat cerita mereka berdua pun bergegas pergi selama perjalanan Jasmine menceritakan masalah kelurganya pada Alya dan menyebabkan dirinya tidak konsentrasi memperhatikan jalan didepannya yang terdapat lubang akhirnya tanpa pikir panjang Jasmine membanting setir ke arah kanan yang bersamaan muncul seorang ibu dan anak yang hendak menyebrang melihat kejadian itu kecelakaan pun tak dapat dihindarkan. Akhirnya ibu dan anak tersebut tertabrak dan keduanya membentur aspal, namun yang menyedihkan baik Jasmine dan Alya yang shock tidak turun dari mobil untuk menolong kedunya, lalu mereka berdua pun kabur. Sampai kabar ini diterima oleh ibu dan ayahnya Jasmine, dan mereka berdua meminta Alya untuk mengantarkan mereka ketempat kejadian dan mengetahui bahwa korban sudah dibawa ke rumah sakit. Sungguh sangat disesalkan ketika sampai dirumah sakit ternyata anak yang menjadi korban tabrak lari itu tidak selamat. mereka hanya bisa terdiam melihat kesedihan sang ibu korban yang amat sangat terpukul dengan kejadian itu. setelah kejadian itu Jasmine selalu dihantui ketakutan ia tidak ingin masuk bui. Dia pun berusaha membujuk ayah dan ibunya untuk berusaha melindunginya dari hukum. Namun sepintar apapun kita berbohong suatu saat akan terbongkar. sebagai seorang ibu sealau ingin yang berbaik untuk anaknya namun sebagai ibu yang baik harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anaknya dan bukan membiarkan anaknya lari dari tanggungjawab. Sudah pasti sangat menyesakkan dada ketika mengetahui anak yang menjadi korban tabrak lari tersebut merupakan anak semata wayang dan ibu sang korban tidak akan pernah bisa memiliki anak lagi dikarenakan kedua rahimnya sudah diangkat. Dan sebagai seorang ibu mengetahui itu sungguh menjadi pergolakkan batin yang amat sangat sulit disisi lain dia ingin membela anaknya namun disisi lain pihak korban pun harus dipikirkan. Akhirnya ibu Widya pun memberanikan diri datang ke rumah korban dan meminta maaf atas kesalahan anaknya yang menyebabkan kematian anak mereka. namun keputusan hukum tak dapat dipungkiri karena ibu korban akan ikhlas setelah pelakunya dipenjara. Semua berusaha untuk bicara hal ini pada Jasmine, namun memang tabiatnya dia selalu berusaha untuk lari dari masalah. Setelah Alya berusaha membujuk akhirnya Jasmine pun mengerti bahwa lari dari masalah bukanlah jalan keluar yang terbaik, malah rasa ketakutan itu akan terus mengejar kemanapun kamu pergi. Akhir cerita Jasmine pun dengan kekuatan yang tersisa dan ditemani kedua orangtuanya dan sahabatnya dia pun bersedia untuk menyerahkan diri ke polisi. 

Dari kisah diatas menjelaskan bahwa menjadi orangtua tidaklah cukup hanya dengan membesarkannya dan memenuhi kebutuhannya dengan materi yang melimpah, melainkan contoh teladan serta penanaman akhlak, moral, empati dan rasa tanggungjawab adalah modal yang paling penting bagi seorang anak dalam tumbuh kembangnya yang kelak menjadi modal mereka berkehidupan di masyarakat.